Rabu, 31 Maret 2021

Inspirasi dari Sang Juara Blog PGRI

 Inspirasi dari Sang Juara Blog PGRI

            Kegagalan adalah kemenangan yang tertunda. Mengapa? Karena tidak akan menang tanpa melewati proses kegagalan. Betul sekali apa yang telah disampaikan Bu Aam Nurhasanah, S.Pd. sang pemenang lomba blog PGRI-YPTD. Saat awal belajar menulis dia pun pernah mengalami Kegagalan saat pertama kali ikut kelas belajar menulis Om Jay gelombang 8 dan harus mengulang kelas.

            BU Aam  bingung bagaimana cara menulis resume yang baik, seperti apa? Butuh waktu yang tidak sebentar saat harus menaklukan tantangan membuat resume. Dulu kelas belajar menulis yang diikutinya diadakan selama lima hari, sehingga  tidak bisa  membuat resume tepat waktu dan akhirnya tertinggal kelas. Bu Aam memutuskan dengan memupuk keberanian dan semangat yang berapi untuk  bangkit dari keterpurukan dan ketertinggalan kelas, dan kembali mengikuti kelas Om Jay di gelombang 12.

            Semula saya berpikir hanya saya yang telah mengalami kegagalan, ternyata tidak. Waktu saya bergabung di kelas belajar menulis Om jay gelombang 9 saya hanya menyimak saja. Sudah mempunyai blog tetapi belum bisa mengelola dan memanfaatkan blog dengan baik, sehingga blog cuma wadah saja tanpa ada isinya.  

            Di kelas belajar menulis gelombang 9 ingin saya ikut membuat resume seperti yang lain, tapi tidak tahu caranya. Karena kuatnya rasa ingin bisa dan terinspirasi dari pengalaman Bu Aam, akhirnya ikut bergabung dan  mengulang di kelas belajar menulis gelombang 18 ini. Dan inilah hasil resume pertama saya. Berharap terus bisa lanjut dan tidak semangat hanya diawal saja.

            Belajar dari pengalaman Bu Aam, yang begitu mencerahkan dan menginspirasi. Bagaimana berjuang menghasilkan banyak hasil karya dalam menulis sehingga mendapat penghargaan di tingkat Nasional.

Berdasar pengalamannya dalam membuat resume, dia melakukan bebrapa hal berikut ini :

1. Sering blog walking dan menjadikan satu contoh  Resume terbaik, yang dijadikan panutan.  Resumenya milik Cikgu Tere saat itu.

2. Mengembangkan tulisan dari para narasumber dengan bahasa sendiri. Menurutnya kesalahan yang biasanya dialami oleh penulis pemula adalah menulis secara full, atau mengkopi bahasa narsum tanpa memasukan pendapat pribadi.

3.  Saat ada materi dari narasumber, resume ditulis malam itu juga. pantang membuat resume di lain hari, karena rasa malas sering menghampiri.

4. Membuat resume dengan memasukan pengalaman pribadi, agar resume akan semakin hidup dan semakin menyenangkan.

5. Adanya motivator, inspirator, menurutnya merupakan suatu hal yang juga penting sekali dalam menulis buku. Dia menjadikan Omjay sebagai inspirasi dalam menulis. Juga Bu Kanjeng salah satu motivator yang selalu mendukung setiap naskah yang dilahirkannya, serta telah menjadikan kurator dalam dia melahirkan beberapa buku antologi. Sudah ada 14 buku yang telah  diukirnya saat ini.

             Jika kita membuat resume sampai terlewat maka harus tetap lanjut, caranya adalah dengan blog walking (BW) mengunjungi beberapa blog teman. Lalu dikembangkan dengan sudut pandang sendiri. Bahwa tiap peserta itu mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam menulis resume. Cari satu yang cocok dengan passion sendiri, lalu ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dengan bahasa sendiri.

            Terkait lomba blog, Bu Aam menceritakan, Konsep yang dibuat dimulai dari kisah awalnya dia suka menulis, mengenal blog, sampai berusaha menulis satu artikel selama setiap hari. Buku blogger inspiratif, adalah buku yang berisi perjalanannya menulis dalam 28  hari. Dia menulis dengan hati  dan menuliskan apa yang dialaminya tanpa rekayasa. Mengambil judul Blogger Inspiratif dengan harapan bisa memberikan semangat baru untuk para blogger pemula (newbie) untuk semangat menulis setiap hari dan menginspirasi pembaca.

            Selalu melakukan blog walking untuk melatih keterampilannya dalam menulis. Saat pertama memberikan satu kata komentar, besoknya komentarnya harus ditingkatkan menjadi dua kata atau lebih. Dengan begitu, secara tidak langsung melatih keterampilan kita dalam menulis. Membuat buku blogger inspiratif dengan harapan bisa menginpsirasi pembaca untuk berbagi pengalaman dan ilmu yang kita dapatkan. Karena sesungguhnya, ilmu tidak akan berat untuk dibagi.

            Bu Aam adalah sang juara, menjadi juara 1 nasional lomba blog yang diselenggarakan oleh PGRI kemudian bukunya diterbitkan secara gratis oleh YPTD. Diundang menghadiri Konfrensi Cabang PGRI Muncang dan mendapatkan apresiasi dari PGRI Kabupaten Lebak. Rasa syukur selalu dia ucapkan, kegiatan menulis yang telah dia lakukan selama ini akhirnya dapat diakui oleh PGRI Kabupaten Lebak.

            Senang sekali rasanya. Ada rasa bangga menyelimut dalam dada, dia tak menyangka bisa jadi juara. Karena menurut dia pada dasarnya semua peserta tulisannya memukau dan memiliki passion dan sudut pandang yang berbeda. Itu merupakan pertama  kalinya dia menerima penghargaan di tingkat nasional.

            Pesannya kepada kita sebagai penulis pemula, Cara membagi waktu menulis adalah meluangkan waktu  untuk menulis selama 10 menit. Setiap orang punya waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari. Bagaimana kita meluangkan 10 menit untuk menulis, dan 20 menit untuk membaca adalah hal yang harus kita lakukan. Karena senjata seorang penulis adalah dengan membaca. Membaca akan menambah kosa kata dan perbendaharaan kata kita.  Jangan tunggu ide baru menulis, namun jemputlah ide untuk menuliskannya.

            Supeeerr Bu Aam, terimakasih telah menginspirasi dan memotivasi.

      

2 komentar: