Senin, 09 Agustus 2021

KIAT MENULIS CERITA FIKSI


Alhamdulillah setelah seharian menyelesaikan tugas dinas, mlam ini tetap masih diberi kesempatan dan semangat untuk tetap mengikuti kelas menulis bersama Omjay, guru blogger Indonesia. Malam ini pertemuan ke-13 dengan tema menulis cerita Fiksi bersama bapak Sudomo, S.Pt dan yang menjadi moderaornya adalah ibu Aam Nurhasanah. Bapak Sudomo, S.Pt. adalah salah satu alumni gelombang 16 yang telah sukses menulis buku resume dengan gaya cerpen atau  gaya fiksi. Nama panggilannya adalah  Momo DM.

Pak Momo DM lahir di Sukoharjo, 27 Maret 1975 bekerja sebagai Guru IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Lulusan S1 Peternakan Universitas Diponegoro yang tinggal di Jalan Adi Sucipto Gang Perjuangan RT 004 RW 023 Lingkungan Baturaja Kelurahan Ampenan Tengah Kecamatan Ampenan Kota Mataram NTB. Bila ingin bersahabat dengan beliau bisa lewat blog pribadi: www.eigendomo.com Akun media social, Facebook Mazmo Lombok, Twitter/Instagram @momo_DM

Beliau malam ini menceritakan tentang perjalanan panjang menulisnya selama ini, terutama menulis cerita fiksi. Pengalaman menulis disampaikan melalui judul “Menulis Untuk Belajar”. Beliau memaparkan tentang pengalaman menulisnya berupa: lomba menulis, proyek menulis, menulis di blog, kelas menulis, komunitas menulis, dan menerbitkan buku.  

Beliau mengikuti berbagai lomba: menulis puisi tahun 2007, menulis desain pembelajaran 2010, menulis novel sebulan tahun 2014, menulis cerita anak tahun 2015, menulis teks literasi tahun 2016, menulis teks literasi tahun 2019, menulis cerita rakyat Sasak tahun 2012-2020, dan menulis di blog PGRI tahun 2021.

Bahkan sudah ada beberapa Proyek menulis yang sudah digarap antara lain: 15 Hari Ngeblog FF, 13 Hari Ngeblog FF, Kisah 1001 Mantan, Legenda Oh Legenda, Kado untuk NTB. Menulis di blog sudah sejak tahun 2009 melalui blog gratis di ww.bianglalakata.wordpress.com, web berbayar www.eigendomo.com, dan Microblogging di Twitter@momo_DM. Dengan menulis di blog yang akhirnya menjadikan dirinya blogger influer. Tak hanya menulis di blog. Beliau mengikuti bebagai kelas menulis, yaitu: Kelas Menulis PGRI, Kelas Telegram Penaguru, Kelas Mnenrtbitkan Buku Bet-ISBN, Kelas Menulis Komunitas Penerbit, dan Kelas Menulus Komunitas Sekolah.

Beberapa jaringan dan kolaborasi dalam menulis, beliau bergabung dalam komunitas menulis: Cakrawala Blogger Guru Nasional, Lombok Blogger, Komunitas Praktisi Sekolah, dan BIZP Mataram. Sebagai bukti fisik pengembangan profesinya telah berhasil menerbitkan beberapa buku yang yang sangat manfaat, antara lain: Cermin tahun, 2011; The Coffee Shop Chronicles, tahun 2021; Dong Ayok ke Lombok, tahun 2013, Dear mama, tahun 2014, Di Penghujung Pelukan, tahun 2017, Pahlawan Antikorupsi, tahun 2018, Pahlawan Literasi, tahun 2021, Bagimu (Anak) Negeri, tahun 2021.

Apa yang telah disampainya adalah sebuah perjalanan panjang yang akhirnya mengantarkan dan  membawanya semakin dalam ke dunia menulis fiksi. Pada saat mengikuti kelas menulis Omjay gelombang 16. Beliau membuat tugas resume kelas menulis, yang berbeda dari yang lain, yaitu menulis resume kelas menulis dengan teknik fiksi, ternyata seru. Buku tersebut akhirnya bisa terbit untuk memenuhi syarat tugas membuat resume kelas menulis Omjay

Setelah beliau menceritakan perjalanan panjangnya sebagai penulis fiksi, beliau menyampaikan kiat-kiat menulis fiksi.  Pertama, yaitu mengapa kita harus menulis fiksi? Ini penting karena menjadi dasar bagi kita untuk belajar menulis fiksi. Alasan utama adalah salah satu materi dalam tes Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)  adalah Teks Literasi Fiksi. Artinya saat ini kita sebagai guru harus bisa menulis fiksi. Tujuannya agar mudah menyediakan soal latihan bagi murid kita. Alasan berikutnya adalah dengan menulis fiksi akan bermanfaat dalam pengembangan profesi kita sebagai guru. Kumpulan cerita fiksi bisa dibukukan sebagai syarat kenaikan pangkat. Novel termasuk kategori karya seni kompleks. Kumpulan cerpen bisa termasuk kategori karya seni sederhana.

Kedua, syarat menulis fiksi,  yaitu komitmen, riset, membaca karya fiksi, mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami dasar menulis fiksi, dan menjaga konsistensi menulis fiksi.

Ketiga, bentuk-bentuk cerita fiksi, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela, dan novel. Perbedaan terletak pada kompleksitas konflik cerita. Selain itu ada juga batasan kata dan ada juga yang menggunakan batasan paragraf.

Keempat, unsur-unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang. Dari sekian unsur ada premis yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu. Apa itu premis? Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi. Contoh premis: Seorang anak memiliki kemampuan sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan penyihir jahat demi kedamaian bumi. Dari contoh jika dijabarkan adalah sebagai berikut:  karakter: anak; tujuan tokoh: kedamaian bumi; rintangan: melawan penyihir jahat; resolusi: belajar sihir

Kelima, kiat menulis fiksi antara lian: (1) Niat, terkait motivasi diri memulai dan menyelesaikan tulisan; (2) Baca karya orang lain, bahan referensi, gaya bercerita, menambah diksi; (3) Ide dan Genre, terkait mencatat ide dan pilihan genre yang disukai dan dikuasai; (4) Outline, terkait kerangka tulisan berdasarkan unsur-unsur pembentuk cerita fiksi; (5) Menulis, terkait membuka  cerita, mengenalkan tokoh, menguatkan konflik, menggunakan pertimbangan logika cerita, susunan kalimat pendek dan jelas, pilihan kata, teknik show don't tell, dan ending yang baik; (6) Swasunting, dilakukan setelah selesai menulis, jangan menyunting sambil menulis, fokus penyuntingan pada kesalahan penulisan, ejaan, kata baku, aturan penulisan, dan logika cerita. Selain itu harus kejam pada tulisan sendiri; (7) Terakhir adalah berpegangan pada KBBI dan PUEBI.

Teknik melatihnya ya dengan terus mencoba menulisnya. Tentu pertama harus memahami teknik show don't tell terlebih dahulu. Sebagai contoh mudah bisa mulai berlatih dari kata sifat, misalnya sedih. Dengan teknik ini kita akan membangun suasana sedih tokoh tanpa harus menuliskan kata sedih.

Contoh:

Tehnik tell : Mira sangat sedih melihat jenazah ibunya.

Tehnik show : Dadanya terasa sesak, napas terasa tersekat di tenggorokan, terdengar isakan dibarengi dengan derai air mata yang tak kunjung usai sembari menatap tubuh wanita yang melahirkannya terbujur kaku di ranjang.

Kisah nyata sangat bisa dijadikan cerita fiksi. Istilah kerennya based on true story. Ini akan membuat cerita fiksi lebih dekat dengan pembacanya. Sedangkan cara memanjangkan cerita fiksi salah satunya adalah menggunakan teknik show don't tell seperti yang saya jelaskan tadi. Kalau untuk jenis novel panjang, tentu harus disiapkan outline/kerangka dengan beberapa konflik yang baik. Membuat cerita hidup bisa dengan cara menguatkan karakter tokoh dan membangun suasana yang baik. Akhir cerita yang baik adalah yang menjawab konflik cerita. Berlaku juga untuk akhir yang menggantung. Agar disukai pembaca bisa dibuat menggantung atau plot twist.

Fiksimini adalah fiksi sangat singkat biasanya beberapa kata saja. Contohnya ANJING DILARANG MASUK. Politisi itu tertegun di depan pagar rumahnya. Flash fiction adalah cerita kilat, biasanya memakai batas jumlah kata khusus, misalnya 50 kata, 100 kata, dan lain-lain. Pentigraf adalah cerpen tiga paragraf. Contoh silakan jelajahi web saya www.eigendomo.com atau bianglalakata.wordpress.com

"Menulislah selagi sempat, jika tidak juga sempat, maka sempatkanlah"

"Belajar terus, seterusnya pembelajar"


Tema               : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber   : Sudomo, S.Pt.

Gelombang    : 19

Moderator      : Aam Nurhasanah

2 komentar:

  1. Semangatmu terus menggelora terpancar dari terselesaikan resum yang komplit...lanjut..sukses selalu

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, lengkap dan menginspirasi

    BalasHapus