Jumat, 06 Agustus 2021

MENULIS BUKU YANG DITERIMA PENERBIT MAYOR

 

           

        Senang dan bahagia, malam ini saya bisa kembali belajar bersama di pelatihan belajar menulis PGRI gelombang 19 Jumat 6 Agustus 2021. Semoga diberikan kelancaran dan pemahaman dalam belajar saya. Malam ini, akan belajar bersama dengan orang hebat di sebuah penerbitan, dengan tema “Menjadi Penulis Buku Mayor”.

Judul yg bagus bukan? Siapa yang menjadi narasumber malam ini? berikut indentitas singkat beliau :


Sudah hampir 20 tahun beliau hidup di dunia penerbitan, penulisan dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia membuatnya selalu bersemangat jika diajak berdiskusi seputaran penerbitan dan penulisan buku. Saat beliau menjadi narasumber yang paling sering ditanyakan adalah apa syaratnya agar tulisan bisa diterbitkan oleh penebit mayor? Kreteria penerbiat Mayor itu apasih, lalu apa bedanya dengan penerbit minor atau penerbit Indie yang mulai banyak bermunculan akhir-akhir ini? Sebelum teknologi informasi berkembang pesat seperti sekarang ini, orang hanya mengenal penerbit Mayor dan penerbit Minor, masing-masing punya pendapat masing-masing apa yang membedakan penerbit mayor dan penerbit minor. Namun semua pendapat itu merujuk pada satu kesimpulan yang pasti yaitu Jumlah terbitan buku pertahun penerbit mayor jauh lebih banyak dibanding penerbit minor. berapa jumlahnya? masing-masing punya pendapat sendiri.

Penulis merasa lebih bangga jika karyanya diterbitkan oleh penerbit mayor, tentunya karena naskah karyanya akan dikelola lebih profesional, penerbit mayor biasanya punya fasiliatas lebih baik, modal, percetakan, SDM juag jaringan pemasaran yang lebih luas. Juga agar karya para penulis bisa masuk diterima dan diterbitkan oleh penerbit mayor harus melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat amat ketat. Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa sampai 300 sampai dengan 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 sampai dengan 60 judul saja. Tentunya sisanya dikembalikan ke penulis atau ditolak. Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang penerbit minor apalagi penerbit mayor, maka para penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini biasa disebut dengan Penerbit Indie.


Naskah buku yang bisa diterima dan diterbitkan oleh penerbit profesional seperti penerbit ANDI adalah semua naskah buku yang bisa dijadikan buku lalu laris dijual. Berikut ini adalah pengelompokan buku yang bisa dijual dipasaran:


      Kelompok besar buku dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok buku teks dan kelompok buku non teks, Buku teks adalah buku yang digunakan olah mahasiswa atau siswa dalam proses pembelajaran. Di tingkat sekolah disebut buku pelajaran disingkat BUPEL sedangkan untuk kelompok mahasiswa disebut buku perguruan tinggi disingkat PERTI. Sedangkan buku non teks adalah sebaliknya dan cenderung disebut sebagai buku-buku populer karena memang kontennya berupa apa saja yang populer dan dibutuhkan oleh masyarakat.


               
Contoh buku teks.                                                               Contoh buku non teks.

 

Namun dalam prakteknya pemakaian buku oleh pembacanya tidak lagi terbagi-bagi menurut kelompok-kelompok tadi, apapun buku yang dibaca bisa dijadikan referensi untuk praktek kehidupan sehari hari maupun dalam rangka mendapatkan jennang akdemik yang lebih tinggi.

Penerbit adalah lembaga profitable yang mencari keuntungan untuk bertahan hidup dan berkembang sehingga karyawan sejahtera, komsumen puas dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Oleh karena itu penerbit boleh dikatakan industri. Naskah yang masuk pun akan dianggap sebagai bahan baku output industri, jika bahan baku bagus maka akan menghasilkan produk yang bagus pula. Oleh karena itu para penulis dan calon penulis harus paham cara berfikir industri penerbitan agar naskah tidak ditolak.

Ini adalah gambaran industri penerbitan secara lengkap, namun jika disedrhanakan akan menjadi seperti berikut ini :

             

Naskah yang bisa dijadikan buku dan bukunya laku terjual.

              

Pembobotan penilaiannya.

              

Alasannya mengapa diterima atau ditolak.

            

Ini salah satu data yang dapat dilihat dari Google Trend. dalam contoh grafik di atas mencoba uji apakah buku yang membahas tentang batu akik sedang dibutuhkan masyarakat saat ini tidak. ternyata tidak, buku batu akik laku sekitar tahun 2013 sd 2014 namun saat ini sudah tidak.

                  
ini adalah contoh tema yang memiliki trend yang baik bisa dilihat dari grafiknya ; selalu tinggi, stabil dan tidak pernah menyentuh titik nol.

Hindari tema-tema yang telah mati karena Corona.

Ini adalah bidang bidang baru  karena Corona, tema-tema yang membahas seputaran bidang inilah yang kemungkinan laku. Selanjutnya jika tema telah bagus, penerbit akan mengecek reputasi penulisnya, salah satu dapat ditelusuri dari Google Schoolar.


Berikut dasar pertimbangan penerbit dalam menentukan oplah atau jumlah cetak.

Penerbit akan menentukan oplah tinggi jika uku itu dinilai mempunyai market lebar dan lifesycle panjang. Life cycle panjang artinya buku itu akan tetpa relevan dimasa yang akan datang dalam waktu yang panjang.

Apa yang akan diperoleh dari seorang penulis, berikut jawabannya :


Dan apakah kita termasuk dalam kategori penulis idealis (tidak butuh uang) atau penulis industrialis (yang harus mendapatkan uang saat menulis).

 Yang disukai penerbiat adalah kwadran kanan atas yaitu IDEALIS sekaligus INDUSTRIALIS.

Disampaikan juga oleh narasumber bahwa Visi penerbit ANDI adalah ikut serta dalam mencerdaskan bangsa. Jadi selama buku itu mencerdaskan baik teks maupun non teks tetap akan diterbitkan. Ada dua kategori buku yang tidak akan pernah kami terbitkan selaris apapun buku itu, Buku yang tidak akan kami terbitkan kapanpun adalah Buku Pornografi dan buku Politik Praktis.

Yang hendaknya penulis lakukan agar tulisan bisa diterima di penerbit mayor, yaitu bersahatlah dengan penerbit, dengan penulis-penulis yang sudah berhasil tembus penerbit mayor, dan diskusilah, bertanyalah, maka jawaban-jawaban itu akan penulis dapatkan dari sana. Tidak hanya jawaban yang pasti tetapi motivasi.  Jika alasan penolakannya adalah tema tidak populer sulit untuk diterima, tetapi jika alasan penolakannya karena penulis kurang populer terkait dengan tema buku yg ditulisnya, maka penerbit akan menyarankan penulis tersebut mencari partner penulis lain yang namnya populer terkait dengan tema buku yg ditulis. Untuk buku populer analisanya bisa kita cocokan salah satunya dengan data grafis di Google Trens. Namun untuk buku fiksi sebaiknya lanjutkan saja sampai selesai, lalu lanjut dengan judul lain dan bila perlu genre fksi yang lain.

Untuk buku populer analisanya bisa kita cocokan salah satunya dengan data grafis di Google Trens. Namun untuk buku fiksi sebaiknya lanjutkan saja sampai selesai, lalu lanjut dengan judul lain dan bila perlu genre fksi yang lain. Buku Fiksi akan mengalami pasang surut dipasaran tergantung pemicu dari banyak aspek. Misal saat ini yang lagi trend adalah Fiksi dngan genre Sastra Serius. Sebelumnya yang laris adalah gaya fiksi K-Pop, dan sebelumnya lagi adalah novel-novel idealis, begitu seterusnya kan berputar. Jadi kalau sudah punya novel simpan saja dan keluarkan pada saat yang tepat. Namun kalau penulis punya jaringan ayng luas bisa memakai endors-endors agar novelnya dibaca banyak orang.

Bagi para penulis pemula disarankan untuk menulis buku-buku dengan tema-tema yang sedang ngtrend. Menulis, menerobos penerbit mayor dengan setidaknya 5 judul buku yang best seller. Bila itu terjadi maka penulislah yang dikejar-kejar penerbit mayor agar mau menerbitkan naskah melaui penerbitnya. Wow keren … Kreteria utama naskah bisa diterima adalah jika menurut penerbit naskah itu jika nantinya diterbitkan berupa buku akan banyak pembelinya, karena buku itu sedang banyak dibutuhkan masyarakat. Jika temanya sangat kuat dan belum ada pesaing dipasaran maka penerbit akan berani menerbitkan walau penulisnya belum punya reputasi. Namun dapat juga berpangan menulis dengan penulis yang sudah punya reputasi.

        Semua berasal dari mimpi, kejarlah mimpi itu, menjadi penulis akan mendapatkan segala yang diinginkan. Menulis tidak mengenal usia, ada banyak penulis bukunya mendi best seller setelah penulisnya meninggal. Tentunya kita semua pernah baca kamus tulisan Hasan Sadeli, sampai saat ini anak cucunya masih menikmati warisan royaltynya.

Tema               : Menjadi Penulis Buku Mayor

Narasumber   : Joko Irawan Mumpuni

Gelombang    : 19

Moderator      : Mr. Bams

2 komentar: