Seberkas cahaya yang kau bawa
Menjadi penerang para kaum wanita
Hingga pandai menggoreskan pena
Menjadi cerita hidup yang bermakna
Seberkas cahaya yang kau bawa
Menjadikan kaum wanita punya derajat
yang sama
Dengan kaum pria dalam berkarya
Mengisi pembangunan Indonesia
Seberkas cahaya yang kau bawa
Menjadikan kaum wanita berani merajut cita
Menghantarkan anak-anak menjadi sarjana
Sebagai penerus bangsa yang berguna
Seberkas cahaya yang kau bawa
Menjadikan kaum wanita melihat dunia
Informasi dan teknologi jadi hal biasa
Berani menghadapi realita yang ada
Terimakasih Raden Ajeng Kartini
Kaulah wanita penginspirasi
2.
KARTINI YANG SEKARANG
Dulu kala, perempuan diam di istananya
Bak budak yang tak tahu apa-apa
Hanya tunduk patuh pada tuannya
Tak kuasa membantah apa lagi meminta
Berusaha ikhlas menerima adanya
Tapi kini perempuan bak bidadari
Tak lagi berdiam dan memendam mimpi
Tiap hari beraroma wangi
Berdasi seperti haknya laki-laki
Pintarnya serasa mengimbangi
Tak lagi dipandang sebelah mata
Setiap hari menghasilkan karya
Bahkan semakin berjaya
Ikut berjuang tuk kemajuan Indonesia
Selalu utamakan keluarga dan negara
Perempuan Indonesia
Tak lagi terikat aturan yang ada
Rasa terbelenggu kini telah sirna
Berkat
kartini yang telah berjasa
Hingga laki-laki dan perempuan setara
Bak cahaya yang redup menjadi terang
Berkarya bukan karena ingin jadi
pemenang
Hanya menyamakan derajat agar seimbang
Kartini yang sekarang
Tetaplah jadi penerang
3. BUAT KARTNI KECILKU
Dengarlah nak
Saat ini, Ibumulah gurumu
Rumahmulah madrasahmu
Lihatlah nak
Baju seragammu hanya penghias almarimu
Sepatu teronggok disudut kamarmu
Tak lagi ku dengar riuh ributmu dikala
pagi
Tak lagi ada rengek manja minta uang
saku
Cukup di rumah belajar bersama ibu
Andai Kartini
Tak memperjuangkan kaum ibu
Disaat wabah pandemi seperti ini
Entah nasib anak ibu
Saat ini ibu dituntut serba tahu
Anakku...
Kelak zaman akan selalu berubah
Jangan pernah pupus dalam menuntut ilmu
Jadilah Kartini kecilku
Terus berjuang menggapai yang kau impikan
berani takhlukkan segala rintangan
Menerangi setiap zaman
4. RADEN AJENG KARTINI
Raden Ajeng kartini
Di setiap dua puluh satu April
Semua orang mengenangmu
Mengenang akan jasa keluhuranmu
Raden ajeng Kartini
Namamu semerbak harum mewangi
Terasa di seluruh pelosok negeri
Merasuk dalam jiwa melahirkan sebuah asa
Buat para kaum wanita
Raden Ajeng Kartini
Kemulianmu mengikat jiwa
Menyibak terai membuka cakrawala
Hingga kaummu melihat indahnya sang
surya
Raden Ajeng Kartini
Kesucian hatimu bagai mentari pagi
Membangunkan kaum wanita beakhlak budi
Menjadi wanita tangguh tepi tetap lembut
hati.
5.
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Kau ajarkan bagaimana cara membaca
Kau ajarkan bagaimana dapat menulis
Dengan kegigihan dan kesabaranmu
Kau dirikan sekolah untuk para perempuan
Tanpa membedakan golongan
Tidak hanya dari kalangan bangsawan
Rakyat jelatapun dapat merasakan
Lewat goresan pena
Kau tuangkan pemikiranmu yang cemerlang
Habis gelap terbitlah terang
Banyak mengajarkan bagaimana arti sebuah
perjuangan
Setelah masa sulit akan datang masa
membahagiakan
Kau bangkitkan perempuan dari
keterpurukan
Tak boleh pasrah apapun keadaan
Cahaya yang telah kau hadirkan
Menjadi obor tuk terus berjuang
Mengikuti era yang terus berkembang
Biodata
Penulis
Tarmiyati,
Lahir di Gunungkidul 10 Agustus 1971. Tinggal di Sinom RT 02 RW 05, Kedungpoh,
Nglipar Gunungkidul. Mulai bekerja menjadi guru tahun 1992, menjadi kepala
sekolah mulai tahun 2012. Saat ini sebagai kepala sekolah di SDN Sendowo I Kapanewon
Nglipar, kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Motto Hidup: Jalani dan Syukuri. Karya buku :
Antologi Nyala Jiwa Pejuang (2021) dan
Antologi Haru Biru Hijrah Meraih Berkah (2021)
Alamat Penulis :
Email :
tarmiyati2014@gmail.com.
Facebook : Tarmi Wasis
Instagram : tarmiyaW4515