Senin, 07 Juni 2021

Teknik Memasarkan Buku


 

Teknik Memasarkan Buku

Kuliah Belajar menulis Gelombang 18 pada hari ini dengan materi cara baru teknik memasarkan buku. sebagai pematerinya adalah Wijaya Kusumah, M.Pd,  yang ngetop dikenal dengan panggilan Om Jay. Dan sebagai moderator yang akan mengawal materi hari ini adalah Bapak Sucipto.Seperti apa profil narasumber hari ini, yakinlah pasti sudah banyak yang mengetahuinya. Banyak sekali guru-guru blogger dan penulis yang tersebar di Indonesia telah menjadi murid beliau, mereka telah “diracuni” virus menulis oleh Omjay.

Saat ini Omjay sedang dalam proses menyelesaikan kuliah S3. Kandidat Doktor tersemat di namanya. Seperti pada flyer/poster, tema belajar siang ini adalah “Teknik Memasarkan Buku”. Seperti apa isinya, pastinya kita penasaran semua.  Intinya adalah bagaimana teknik memasarkan buku yang jitu dan banyak dibeli oleh pembaca.

Berdasar penjelasan Om Jay, untuk bisa memasarkan buku yang bermutu, maka kita harus belajar bagaimana menulis dan menerbitkan buku. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kita akan menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya.

Untuk buku karyanya, Omjay memulainya dengan mencari editor yang mampu membuat buku yang beliau terbitkan menjadi enak dibaca. Semua bukunya yang dicetak di penerbit indie selalu ada editornya. Om jay tidak pernah merangkap menjadi seorang penulis sekaligus editornya. Itulah mengapa isi buku yang diterbitkannya  selalu laku di pasaran. Sebab sudah diedit secara profesional oleh para editor yang memang menguasai di bidangnya.

Berbeda bila kita menerbitkan buku di penerbit mayor atau penerbit besar. Semua buku ada editornya sehingga terseleksi dengan baik dan layak untuk dijual atau dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan ke manca negara, bila bagian marketingnya sudah sampai ke berbagai negara di dunia.

Teknik memasarkan buku ada beberapa cara, antara lain kita bisa mencari informasinya di Mbah Google.com. Tinggal ketik saja, maka anda akan dapatkan segudang informasinya. Untuk zaman digital sekarang ini, cara yang paling banyak dipakai untuk memasarkan buku adalah menggunakan media digital dan media sosial. Banyak sekali iklan buku-baru bertebaran di internet.

1.     You Tube dan Instagram

Om jay menggunakan YouTube dan Instagram untuk memasarkan buku-buku terbarunya. https://images.app.goo.gl/THVqdAsuuSCu1NcbA , https://www.instagram.com/p/CNXWqssAttR/?igshid=1gmk3cpnwsco6 Untuk promosi buku di Instagram Om Jay belajar kepada putri pertamanya yang bernama intan. Kebetulan putrinya sedang memasarkan produk Al Qur'an yang sangat bagus sekali kertas dan tampilannya. Caranya beriklan sangat cool dan lebih kepada story' tellingBeda dengan bapaknya ketika beriklan di http://YouTube.com/wijayalabs. Lebih natural dan apa adanya. https://youtu.be/802VAoI6Tvo , ini iklan Om Jay untuk buku menuju pribadi unggul.

2.     Blog

Omjay juga menggunakan blog sebagai media digital untuk memasarkan buku buku yang beliau tulis dan terbitkan. https://wijayalabs.com/sinopsis-kata-pengantar-buku-terbaru-omjay-guru-tangguh-berhati-cahaya/  Semua itu membuat buku-bukunya banyak dipesan dan dibeli orang dari seluruh penjuru Indonesia. Bahkan ada juga yang pesan bukunya dari Malaysia, Singapura dan Brunei.

3.     Kolaborasi

Inti dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi. Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku di pasaran. Untuk penerbit besar, biasanya mereka memiliki tenaga pemasaran yang banyak. Sehingga serangan darat, laut dan udara dapat dengan mudah mereka kuasai. Walaupun saat ini jumlah pemasaran bukunya agak berkurang akibat pandemi covid19 Bagi kita para penulis pemula tentu saja ingin bukunya laku dan dibeli oleh banyak orang. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kunci agar buku kita bisa dipasarkan di belantara dunia Maya yang selalu non stop 24 jam.

4.     Media Sosial

Om jay menggunakan media sosial untuk memasarkan buku-buku hasil karyanya dan bekerjasama dengan kawan-kawan lainnya dalam memasarkan buku. Setiap buku akan menemui takdirnya. Namun itu semua harus diiringi dengan usaha yang terus menerus dan tidak mudah putus asa

Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri dan jangan mengeluh. Itulah yang harus kita lakukan ketika mengalami beberapa kali kegagalan dalam memasarkan buku terbarunya. Pada akhirnya akan menemukan hal-hal baru yang membuatnya  mencari momentum untuk menerbitkan buku terbarunya.

Om Jay belajar dari almarhum Hernowo Hasim. Sosok yang sangat produktif sekali menulis. Namun dari ratusan bukunya, hanya sedikit yang menjadi buku best seller. Salah satunya adalah andaikan buku sepotong pizza. https://mizanstore.com/

Harus diakui, buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor lebih banyak pembelinya. Karena selain mereka mempunyai tenaga pemasaran yang berpengalaman, juga memiliki media sosial yang bagus. Serasa wajar saja bila buku-buku yang diterbitkan selalu banyak pembacanya https://www.andipublisher.com/

Salah satu Penerbit buku mayor yang selalu melakukan inovasi adalah penerbit Andi Yogyakarta. Om Jay banyak belajar dari pengalaman para pengelola penerbit ini Hal yang belaiu suka dari penerbit Andi Yogyakarta adalah seringnya melakukan acara webinar dan bersertifikat. Anda bisa belajar dari Chanel youtubenya di tv Andi https://youtu.be/F9sAf8Nwl5Y

Telah bnyak buku kawan-kawan di belajar menulis PGRI yang telah banyak dipasarkan dengan cara ini. Itulah mengapa kolaborasi itu penting agar buku yang diterbitkan laku dipasaran. Kita sebagai penulis pemula, jangan juga hanya diam saja, penulis harus ikut memasarkan bukunya. Dengan begitu bukunya akan laku dan banyak dibeli orang banyak. Kalau sudah seperti itu, jangan kaget bila menerima royalty buku sampai ratusan juta rupiah karena adanya kolaborasi.

Hendaknya yang sudah menikmati royalty buku dari penerbit mayor maupun penerbit indie, harus selalu melakukan inovasi. Sebab inovasi yang tiada henti akan membuat buku-buku yang kita tulis akan sampai ke tangan pembaca. Jangan lupa silahturahmi, sebab silahturahmi atau silahturahim juga sangat membantu kita dalam memasarkan buku. Pada akhirnya teknik memasarkan buku akan kita temui dari adanya silahturahmi ini. Kekuatan silahturahmi ini dahsyat. Akan banyak rezeki yang akan mengikutinya.

 

Tanggal pertemuan 26 April 2021

Resume ke : 7

Tema : Teknik Memasarkan Buku

Nara sumber : Wijaya Kusumah, M.Pd.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar