Teknik
Memasarkan Buku
Kuliah Belajar menulis Gelombang 18 pada hari ini
dengan materi cara baru teknik memasarkan buku. sebagai pematerinya
adalah Wijaya Kusumah, M.Pd, yang ngetop
dikenal dengan panggilan Om Jay. Dan sebagai moderator yang akan mengawal
materi hari ini adalah Bapak Sucipto.Seperti apa profil narasumber hari ini,
yakinlah pasti sudah banyak yang mengetahuinya. Banyak sekali guru-guru blogger
dan penulis yang tersebar di Indonesia telah menjadi murid beliau, mereka telah
“diracuni” virus menulis oleh Omjay.
Saat ini Omjay sedang dalam proses menyelesaikan
kuliah S3. Kandidat Doktor tersemat di namanya. Seperti pada flyer/poster, tema
belajar siang ini adalah “Teknik Memasarkan Buku”. Seperti apa isinya, pastinya
kita penasaran semua. Intinya adalah
bagaimana teknik memasarkan buku yang jitu dan banyak dibeli oleh pembaca.
Berdasar penjelasan Om Jay, untuk bisa memasarkan buku
yang bermutu, maka kita harus belajar bagaimana menulis dan menerbitkan buku.
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kita akan menemukan buku itu bagus
setelah membaca isinya.
Untuk buku karyanya, Omjay memulainya dengan mencari
editor yang mampu membuat buku yang beliau terbitkan menjadi enak dibaca. Semua
bukunya yang dicetak di penerbit indie selalu ada editornya. Om jay tidak
pernah merangkap menjadi seorang penulis sekaligus editornya. Itulah mengapa
isi buku yang diterbitkannya selalu laku
di pasaran. Sebab sudah diedit secara profesional oleh para editor yang memang
menguasai di bidangnya.
Berbeda bila kita menerbitkan buku di penerbit mayor
atau penerbit besar. Semua buku ada editornya sehingga terseleksi dengan baik
dan layak untuk dijual atau dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan ke manca
negara, bila bagian marketingnya sudah sampai ke berbagai negara di dunia.
Teknik memasarkan buku ada beberapa cara, antara lain kita
bisa mencari informasinya di Mbah Google.com. Tinggal ketik saja, maka anda
akan dapatkan segudang informasinya. Untuk zaman digital sekarang ini, cara
yang paling banyak dipakai untuk memasarkan buku adalah menggunakan media
digital dan media sosial. Banyak sekali iklan buku-baru bertebaran di internet.
1. You
Tube dan Instagram
Om jay menggunakan YouTube dan Instagram untuk
memasarkan buku-buku terbarunya. https://images.app.goo.gl/THVqdAsuuSCu1NcbA
, https://www.instagram.com/p/CNXWqssAttR/?igshid=1gmk3cpnwsco6
Untuk promosi buku di Instagram Om Jay belajar kepada putri pertamanya yang bernama
intan. Kebetulan putrinya sedang memasarkan produk Al Qur'an yang sangat bagus
sekali kertas dan tampilannya. Caranya beriklan sangat cool dan lebih kepada
story' tellingBeda dengan bapaknya ketika beriklan di
http://YouTube.com/wijayalabs. Lebih natural dan apa adanya. https://youtu.be/802VAoI6Tvo , ini
iklan Om Jay untuk buku menuju pribadi unggul.
2. Blog
Omjay juga menggunakan blog sebagai media digital
untuk memasarkan buku buku yang beliau tulis dan terbitkan. https://wijayalabs.com/sinopsis-kata-pengantar-buku-terbaru-omjay-guru-tangguh-berhati-cahaya/
Semua itu membuat buku-bukunya banyak
dipesan dan dibeli orang dari seluruh penjuru Indonesia. Bahkan ada juga yang
pesan bukunya dari Malaysia, Singapura dan Brunei.
3. Kolaborasi
Inti dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi.
Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku di
pasaran. Untuk penerbit besar, biasanya mereka memiliki tenaga pemasaran yang
banyak. Sehingga serangan darat, laut dan udara dapat dengan mudah mereka
kuasai. Walaupun saat ini jumlah pemasaran bukunya agak berkurang akibat
pandemi covid19 Bagi kita para penulis pemula tentu saja ingin bukunya laku dan
dibeli oleh banyak orang. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kunci agar buku
kita bisa dipasarkan di belantara dunia Maya yang selalu non stop 24 jam.
4. Media
Sosial
Om
jay menggunakan media sosial untuk memasarkan buku-buku hasil karyanya dan
bekerjasama dengan kawan-kawan lainnya dalam memasarkan buku. Setiap buku akan
menemui takdirnya. Namun itu semua harus diiringi dengan usaha yang terus
menerus dan tidak mudah putus asa
Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal.
Berkali kita jatuh lekas berdiri dan jangan mengeluh. Itulah yang harus kita lakukan
ketika mengalami beberapa kali kegagalan dalam memasarkan buku terbarunya. Pada
akhirnya akan menemukan hal-hal baru yang membuatnya mencari momentum untuk menerbitkan buku
terbarunya.
Om Jay belajar dari almarhum Hernowo Hasim. Sosok yang
sangat produktif sekali menulis. Namun dari ratusan bukunya, hanya sedikit yang
menjadi buku best seller. Salah satunya adalah andaikan buku sepotong pizza. https://mizanstore.com/
Harus diakui, buku yang diterbitkan oleh penerbit
mayor lebih banyak pembelinya. Karena selain mereka mempunyai tenaga pemasaran
yang berpengalaman, juga memiliki media sosial yang bagus. Serasa wajar saja
bila buku-buku yang diterbitkan selalu banyak pembacanya https://www.andipublisher.com/
Salah satu Penerbit buku mayor yang selalu melakukan
inovasi adalah penerbit Andi Yogyakarta. Om Jay banyak belajar dari pengalaman
para pengelola penerbit ini Hal yang belaiu suka dari penerbit Andi Yogyakarta
adalah seringnya melakukan acara webinar dan bersertifikat. Anda bisa belajar
dari Chanel youtubenya di tv Andi https://youtu.be/F9sAf8Nwl5Y
Telah bnyak buku kawan-kawan di belajar menulis PGRI yang
telah banyak dipasarkan dengan cara ini. Itulah mengapa kolaborasi itu penting
agar buku yang diterbitkan laku dipasaran. Kita sebagai penulis pemula, jangan
juga hanya diam saja, penulis harus ikut memasarkan bukunya. Dengan begitu
bukunya akan laku dan banyak dibeli orang banyak. Kalau sudah seperti itu,
jangan kaget bila menerima royalty buku sampai ratusan juta rupiah karena
adanya kolaborasi.
Hendaknya yang sudah menikmati royalty buku dari
penerbit mayor maupun penerbit indie, harus selalu melakukan inovasi. Sebab
inovasi yang tiada henti akan membuat buku-buku yang kita tulis akan sampai ke
tangan pembaca. Jangan lupa silahturahmi, sebab silahturahmi atau silahturahim
juga sangat membantu kita dalam memasarkan buku. Pada akhirnya teknik
memasarkan buku akan kita temui dari adanya silahturahmi ini. Kekuatan
silahturahmi ini dahsyat. Akan banyak rezeki yang akan mengikutinya.
Tanggal pertemuan 26 April 2021
Resume ke : 7
Tema : Teknik Memasarkan Buku
Nara sumber : Wijaya Kusumah, M.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar