“Assalamualaikum
Wr. Wb. Selamat malam Bapak Ibu Guru hebat di seluruh tanah air.” sapa Ibu Aam.
Mengatarkan kami untuk memulai kuliah di kelas belajar menulis gelombang 18 pada
malan jari ini tanggal 9 April 2021. Seharusnya
jadwal untuk membuka kelas adalah Om jay, tetapi dikarenakan Om jay sedang fokus
disertasi S3 sehingga Ibu AAM yang menggantikannya. Setelah kelas dibuka dilanjutakan
oleh sang moderator.
Moderator
malam ini Bapak Sucipto Ardi yang biasa dipanggil Pak Cip membuka dengan ramah
dan penuh semangat. Seperti pada flyer/poster, malam ini nara sumbernya ialah
Ibu Rita Wati, S.Kom dengan tema “Dasar Penulisan”. Sebelum memulai materi beliau
memperkenalkan diri dengan biodata Bu Rita yang bisa kita kunjungi di http://www.ritapinang.my.id/2020/06/contact-us.html
Bu
Rita mulai menulis sejak pandemi setahun lalu hikmah pandemi dapat membuatnya
dapat memanfaatkan waktu dengan mengikuti komunitas menulis. Dia merupakan alumni
dari Kelas Belajar Menulis Gelombang 10. Persisnya satu tahun yang lalu
bertepatan juga dengan bulan Ramadhan. Dan telah menghasilkan 4 buku yang
terdiri dari buku tutorial, cerpen, kumpulan kisah inspirasi dan satu resume
hasil belajar menulis. Empat buku dengan genre yang berbeda membuatnya ingin lebih
banyak belajar tentang kepenulisan. Ditambah lagi telah menjadi kurator di 3
buku antologi menjadikan semakin banyak belajar tentang keunikan dari
masing-masing penulis
Dalam
belajar menulis kadang kita merasa kesulitan atau kendala, sehingga kita merasa
susah menulis. Penyebab kita susah memulai menulis di antara sebagai berikut:
1. Susah
ide.
2. Miskin
kosa kata.
3. Sulit
merangkai kata.
4. Susah
memulai.
5. Bingung
mau menulis apa.
6. Tidak
percaya diri.
7. Merasa
tulisannya jelek.
8. Merasa
tulisan tidak layak untuk di baca.
Saran
dari Bunda Rita, jika kita ingin jadi
penulis semua permasalahan yang timbul buang saja dan yang harus kita lakukan
yaitu tetap menulis, menulis, menulis. Dasar kepenulisan adalah dengan rumus 5W
dan 1 H.
A. Unsur-unsur
dalam Penulisan yaitu 5W1H sendiri meliputi:
·
What (apa)
Peristiwa apa yang sedang terjadi?
Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian?
·
Where (dimana)
Dimana kejadian/ peristiwa yang
diceritakan
·
When (kapan)
Kapan kejadian dari peristiwa yang
diceritakan
·
Who (siapa)
Memfasilitasi untuk memberikan
informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang yang tulis.
·
Why (mengapa)
Suatu peristiwa pasti terjadi bukan
tanpa alasan.
·
How (bagaimana)
Penggunaan unsur how ini akan membantu
pembaca memahami alur cerita
Dalam
bahasa Indonesia, untuk memudahkan penghapalan ke 6 unsur ini maka dikenal
singkatan ADIKSIMBA (Apa DImana Kapan SIapa Mengapa Bagaimana). Jika telah
terpenuhi ke 6 unsur tersebut maka tulisan kita akan mudah dipahami oleh
pembaca
B. Sekarang
tentang k.esalahan yang sering di lakukan oleh penulis pemul.
1. Penulis
pemula sering menulis dengan paragraf panjang-panjang.
2. Tanda
baca yang sering keliru.
3. Penggunaan
kata yang masih banyak salah tidak menggunakan kata baku.
4. Sering
ditemukan kata yang tidak efektif.
C. Tips
Menulis agar tulisan enak dibaca dan pesan dapat tersampaikan. ( http://bit.ly/Tips-Agar-Tulisan-Enak-Dibaca
) :
1.
Banyak
membaca karena dengan membaca selain menambah pengetahuan, kita juga akan
menemukan ide untuk menulis dan meperkaya perbendaharaan kata kita.
2.
Terus
berlatih menulis setiap hari, tidak perlu panjang 3 paragraf saja tapi
perhatikan tanda baca, kata baku dan pemenggalan paragrafnya
3.
Perhatikan paragraf
pembuka , isi dan penutup. Buatlah opening yang menarik
sehingga pembaca penasaran hingga tertarik untuk membaca tulisan kita begitu
juga dengan closing.
4.
Perhatikan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang dulu kita
kenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kita bisa search di google,
menggunakan kamus Bahasa Indonesia ataupun menginstal aplikasi seperti KBBI V. Hal
ini dapat membantu kita jika ada kata-kata baku yang masih ragu kebenarannya.
5.
Perhatikan
kembali susunan kalimat yang pernah kita pelajari sejak duduk di bangku Sekolah
Dasar yaitu Subyek, Predikat, Obyek dan Keterangan tempat/waktu
yang disingkat dengan (SPOK).
6.
Setelah
selesai menulis bacalah naskah berulang-ulang minimal 3 kali, jika perlu dengan
suara keras. Jika pada saat membaca naskah, nafas kita seperti tersengal-sengal
berarti di dalam tulisan kita terdapat paragraf panjang atau kalimat panjang.
Penggal menjadi beberapa paragraf dan buang kata-kata atau kalimat yang tidak
efektif seperti contoh mereka mau akan (pilih salah satu mau atau akan yang
digunakan).
7.
Perhatikan
perbedaan menulis di media online seperti blog, facebook, instagram dan
lain sebagainya dengan menulis untuk buku atau naskah resmi. Penulisan di media online kita
bisa menggunakan paragraf pendek-pendek, sedikit koma dan banyak titik, karena
dalam media online kita hanya memiliki waktu 3 menit saja untuk memastikan
pembaca melanjutkan bacaannya. Jika menulis buku kita harus mengikuti
kaidah-kaidah penulisan yang benar.
D. Hal-hal
yang harus diperhatikan bagi penulis pemula.
1. Penggunaan
huruf kapital/ besar :
a. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh
:
·
Dia sedang mengikuti pelatihan
menulis.
·
Hari ini pertemuan ke-3
kelas belajar menulis gelombang 18.
b. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Contoh
:
·
Sukarno
·
Dayang Sumbi
·
Raden Ajeng Kartini
c. Huruf
kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh
:
·
“Ayo kita pulang Bu!”
Rengek Joni pada ibunya.
d. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
·
Islam, Alquran, Kristen,
Alkitab, Hindu, Weda.
·
Allah selalu bersama
hamba-Nya.
e. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama
majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang,
dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh
:
·
Saya telah membaca buku
Merajut Asa Sejak Belia.
·
Tulisan itu di muat dalam
koran Radar Bali.
f. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Contoh
:
· S.H. = Sarjana Hukum
· S.Kom.
= Sarjana Komputer
· Dt. = Datuk
· Tb. = Tubagus
Pada
materi hari ini Bu Rita juga akan membahas tentang di sebagai kata depan yang
sering ditemuinya banyak sekali kesalahan ketika mengedit naskah, terlihat
sederhana tapi kesalahan penggunaan kata di sering terjadi kekeliruan. Penggunaan
kata depan di
·
Kata di- menunjukkan
fungsi sebagai imbuhan.
·
Kata di- diikuti dengan
pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika
kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).
a. Contoh
: ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi
menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat)
b. Penulisan
di dipisah jika:
o Kata
di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata
belakang.
o Kata
di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata
di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk
lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.
Contoh:
di sini (tidak bisa diubah jadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah jadi
menyiang hari), di dirimu (tidak bisa diubah jadi mendirimu).
Kesimpulan
di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai) selain itu
terpisah.
Selanjutkan
materi tentang penggunaan tanda seru. Tanda seru dipakai untuk mengakhiri
ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Contoh:
·
Alangkah indahnya
pemandangan di Nusa Dua!
·
Ayo belajar!
Pesan
bu Rita di akhir kuliah mala mini, sebagai penulis pemula jika masih banyak belum
mengetahui tentang kaidah penulisan jangan takut. Teruslah menulis, tuangkan
semua ide yang ada dalam tulisan jangan pernah takut salah selesaikan tulisan
ketika ide datang. Materi hari ini benar-banar membantu khususnya saya agar dalam menulis selalu
memperhatikan kaidah penulisan sehingga
tulisan menjadi berkualitas walaupun sebagai penulis pemula.
Tanggal
pertemuan 9 April 2021
Resume
ke : 4
Tema
: Dasar Penulisan
Nara
sumber : Rita Wati, S.Kom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar